Tradisi Pasang Krapyak Menjelang Rasulan di Padukuhan Ngasem
Si J 09 Juli 2023 18:59:28 WIB
Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Sebelum melaksanakan tradisi Rasulan masyarakat Padukuhan Ngasem melakukan tradisi pasang Krapyak. Kegiatan ini adalah membersihkan area pohon, mengganti mori (kain putih) dan memasang krapyak (pagar ayu) di sekeliling pohon besar. Hal ini dilakukan setiap tahun bertujuan untuk memetri atau melestarikan peninggalan leluhur berupa pohon besar sebagai simbol pengayom (pelindung) masyarakat.
Resan berasal dari kata rekso atau ngrekso, yang artinya memperkokoh atau simbol kekuatan, pelindung dari segala marabahaya dan hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal ini bukan berarti masyarakat menyembah atau semata-mata meminta perlindungan pada pohon besar atau resan, tetapi kegiatan ini lebih kepada naluri (meneruskan) tradisi yang sudah dilakukan turun menurun dan untuk menghormati para leluhur pendahulu generasi. Dan kegiatan ini juga adalah wujud dari humbungan harmoni antara alam dan manusia.
Kontributor : Rismel
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Jelang Gelar Potensi Rintisan Kalurahan Budaya, Pelestari Budaya Kalurahan Tepus Adakan Koordinasi
- Lurah Tepus Hadir Dalam Rapat Koordinasi Kelembagaan Terkait Netralitas Perangkat Desa
- Koordinasi Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Terpadu Dengan PAUD
- Ngaji Bareng Lintas Instansi dan Kalurahan Se-Kapanewon Tepus Putaran Ke-54 di Balai Kalurahan Tepus
- Koordinasi Persiapan Peresmian PAW Bamuskal Oleh Pemerintah Kapanewon Tepus di Kalurahan Tepus
- Penyaluran Dua Telur Sehari Tahap 16 Dari 24 Tahap
- Eksistensi Kegiatan Kesenian dan Permainan Tradisional di Kalurahan Tepus