Cucuk Lampah dalam Pernikahan Jawa: Simbolisme dan Tradisi yang Mengesankan
Mas F 07 September 2023 20:24:15 WIB
Pernikahan Adat Jawa yang Memikat
Pernikahan adalah momen istimewa yang dipenuhi dengan berbagai tradisi dan upacara di seluruh dunia. Di Jawa, salah satu tradisi yang mengesankan dan sarat makna adalah "Cucuk Lampah." Cucuk Lampah adalah bagian tak terpisahkan dari pernikahan adat Jawa klasik yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dalam bahasa Jawa, "cucuk" berarti pemimpin pasukan, sementara "lampah" berarti berjalan. Oleh karena itu, Cucuk Lampah adalah pemimpin dari pasukan yang berjalan di barisan terdepan.
Simbolisme Cucuk Lampah
Tradisi Cucuk Lampah diadakan pada saat pasangan pengantin dan kedua belah pihak keluarga memasuki area resepsi hingga berjalan bersama menuju pelaminan. Prosesi ini sangat sarat dengan simbolisme dan makna dalam budaya Jawa. Seorang penari Cucuk Lampah memimpin rombongan dengan melakukan gerakan yang disebut "lumaksana putra halus," seraya menari di sepanjang iring-iringan kirab.
Barisan Cucuk Lampah dimulai dengan seorang penari yang berdiri di barisan terdepan, kemudian diikuti oleh dua orang gadis kecil yang berperan sebagai "patah sakembaran." Selanjutnya, ada kelompok remaja yang membentuk pagar ayu dan pagar bagus, dengan jumlah yang berkisar antara 4 hingga 8 orang. Pasangan pengantin mengikuti mereka, diikuti oleh orang tua kedua mempelai, dan yang terakhir adalah barisan sanak saudara.
Musik gending Jawa yang merdu mengiringi prosesi Cucuk Lampah ini. Penari Cucuk Lampah menyuguhkan tarian yang gemulai dan penuh makna sambil menuntun rombongan hingga mencapai pelaminan. Ketika pasangan pengantin dan kedua belah pihak orang tua duduk di tempat mereka, penari Cucuk Lampah memberikan penghormatan kepada pengantin, menandakan bahwa pada hari itu, kedua mempelai adalah raja dan ratu.
Busana dan Aksesori yang Berkesan
Penari Cucuk Lampah mengenakan tata rias putra halus yang merepresentasikan wibawa seorang pria. Busananya terdiri dari beskap yang dilengkapi dengan kain jarik yang meliputi betis. Selain itu, aksesori pelengkap busananya meliputi blankon, stagen cinde, sabuk timang, kalung ulur, keris, hingga selop Jawa. Penampilan penari Cucuk Lampah mencerminkan keanggunan dan kemegahan budaya Jawa.
Simbol Penolak Bala
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, tarian Cucuk Lampah memiliki peran penting sebagai penolak bala untuk mengusir segala bentuk energi negatif yang dapat mengganggu kelancaran rangkaian resepsi pernikahan. Dalam prosesi ini, seorang pembawa acara juga akan menyampaikan rentetan doa dan harapan agar seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar. Ungkapan permohonan ini biasanya disampaikan dalam bahasa Jawa atau dikenal dengan sebutan "nyondro."
Tradisi yang Indah dan Bermakna
Cucuk Lampah adalah salah satu tradisi paling mengesankan dalam pernikahan adat Jawa. Dengan makna penolak bala yang mendalam dan pesan keselamatan, tarian ini tidak hanya memikat, tetapi juga memberikan keindahan dan makna dalam pernikahan. Ini adalah contoh nyata bagaimana budaya, seni, dan tradisi dapat menggabungkan makna yang dalam dalam sebuah peristiwa yang penuh dengan harapan dan kebahagiaan.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Program Ketahanan Pangan dari TNI/Polri di Kalurahan Tepus
- Penghargaan Dukungan Partisipasi Cakupan PIN Polio Tertinggi - Jambore Kader Posyandu 2024
- Monev Pelaksanaan APBKal Tahun 2024 Kalurahan Tepus Oleh Tim Kapanewon Tepus
- Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kapada Masyarakat Hari Kedua
- DPTR DIY dan DPTR Gunungkidul Laksanakan Koordinasi Bersama Pemkal Tepus
- Ketua PKK Kalurahan Tepus Ikuti Rakor Rutin PKK Kapanewon Tepus
- Keseruan Sesi Diskusi Dalam Kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat