Petilasan Mbah Panjer Alas Jurug Sebagai Potensi Destinasi Wisata Religi di Kalurahan Tepus
Mas Danarta 08 November 2023 10:51:48 WIB
Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Sekitar tahun 1500-an, terdapat seseorang yang sakti dan tidak diketahui identitasnya sedang mengembara karena dikejar oleh pasukan kerajaan Majapahit. Kemudian seseorang tersebut bersembunyi dan beristirahat di alas Jurug. Dalam persembunyiannnya, beliau menancapkan (panjer dalam bahasa Jawa) sebuah baling-baling (kitiran dalam bahasa Jawa) yang terbuat dari kayu mindi dan terus berputar untuk memberitahu keberadaannya kepada teman seperjuangannya. Saat tertiup angin, kitiran tersebut berbunyi "dlok, dlok, dlok". Inilah asal mula nama "Dloko" yang berasal dari "dlok" suara kitiran, dan "iko" yang berarti "itu" dalam bahasa Jawa. Hal tersebut menjadi latar belakang kalurahan Dloko, wilayahnya mencakup empat padukuhan diantaranya: Pacungan, Walangan, Dongsari, dan Kanigoro. Selain itu, karena yang dilakukan oleh seseorang pengembara tersebut menancapkan baling-baling atau panjer kitiran, maka seseorang tersebut dikenal dengan "Mbah Panjer". Petilasan ini ada karena Mbah Panjer meninggalkan jejak berupa terompah, tongkat, dan ikat kepala. Namun, pada petilasan ini hanya berisi tongkat. Tongkat tersebut dianggap sakral sehingga dikuburkan serta dirawat oleh masyarakat. Petilasan ini juga memiliki keterkaitan dengan dua petilasan lainnya di kawasan Dloko yang menyimpan peninggalan berupa terompah dan ikat kepala.
Seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat yang membuat janji atau nazar apabila mencapai sesuatu yang diinginkan. Nazar tersebut ditujukan kepada Mbah Panjer karena petilasannya dianggap sakral. Banyak masyarakat yang percaya dan merasa berhasil sehingga melakukan kegiatan "Nyadran" sebagai rasa syukur dan memenuhi janji terhadap Mbah Panjer.
Story telling tentang Petilasan Mbah Panjer ini dikutip dari cerita beberapa tokoh masyarakat yang mengetahui sejarah asal-usul petilasan salah satunya Budi Untoro. Sesuai cerita sejarahnya kemudian dibuatkan papan informasi sejarah oleh KKN AMPTA Yogyakarta tahun 2023 yang dapat dibaca oleh setiap pengunjung yang berkunjung ke petilasan. Menuju lokasi Petilasan Mbah Panjer juga dipasang papan penunjuk jalan mulai masuk gang jalan Padukuhan sampai lokasi ladang atau alas Jurug yang berbeda di Padukuhan Kanigoro Kalurahan Tepus Kapanewon Tepus Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- PWRI Kalurahan Tepus Gelar Pertemuan Rutin, Evaluasi Kegiatan Syawalan Jadi Pokok Bahasan
- Koperasi Desa Merah Putih Kalurahan Tepus Telah Resmi Berbadan Hukum
- KIM Kalurahan Tepus Ikuti Sosialisasi Pendaftaran TA DTS 2025
- Sekilas Tentang Program Unggulan Kejaksaan : Suluh Praja
- Dapatkan Solusi Permasalahan Hukum Secara Gratis melalui Layanan Halo JPN
- Kegiatan Suluh Praja Pemkal Tepus Bersama Kejaksaan Negeri GK : Edukasi Hukum untuk Masyarakat
- Dokumen Perjanjian Kerjasama