Kayu Tepus – Sejarah Kalurahan Tepus (Bagian 1)
mz 12 Februari 2021 10:37:29 WIB
Gambar kayu Songgolangit, yang konon menyerupai wujud kayu tepus
Tepus (SIDA SAMEKTA) - Kalurahan Tepus yang ada sekarang ini adalah gabungan Kalurahan Blekonang, Kalurahan Tepus dan Kalurahan Dloko. Dari gabungan tiga kalurahan tersebut dipilih nama "Tepus" karena merupakan kalurahan yang tertua. Kalurahan Blekonang meliputi tujuh padukuhan yang sekarang ini disebut Gembuk, Tegalweru, Trosari I, Trosari II, Blekonang I, Blekonang II dan Blekonang III. Sedangkan Kalurahan Tepus meliputi Tepus I, Tepus II, Tepus III, Jeruk, Singkil, Ngasem, dan Klumpit. Wilayah Kalurahan Dloko terdiri dari Walangan, Kanigoro, Dongsari dan Pacungan sekarang ini.
Setiap Kalurahan selalu mempunyai sejarah atau riwayat yang konon menceritakan sejarah berdirinya. Demikian juga dengan Kalurahan Tepus. Digali dari berbagai sumber yang merupakan para sesepuh, tokoh masyarakat dan tokoh adat didapat rangkaian riwayat yang menjadi dasar adeging Kalurahan Tepus. Hal ini tentu sangat berharga bagi generasi sekarang yang ingin mengetahui sejarah berdirinya Kalurahan Tepus. Karena tulisan ini cukup panjang maka akan disajikan dalam beberapa bagian.
Dari cerita yang disampaikan para sesepuh, pada waktu itu disebutkan bahwa wilayah Gunungkidul yang masih merupakan hutan belantara dan pegunungan sering dikisahkan menjadi tempat pelarian bagi prajurit yang mengalami kekalahan perang pada masa kerajaan. Maka banyak sekali tempat-tempat yang diberi nama sebagai pengingat sejarah kejadian yang terjadi pada saat itu. Salah satu daerah atau tempat yang disebut berkaitan dengan sebuah kejadian peperangan di masa kerajaan adalah Kalurahan Tepus.
Pada abad 13 terjadi peperangan besar yang disebut “Geger Majapahit” yakni peperangan antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak Bintoro. Konon yang menjadi sebab peperangan ini diawali dari kesalahpahaman Prabu Brawijaya dan Raden Patah.
Dari peperangan ini, dikisahkan bahwa Prabu Brawijaya mengalami kekalahan lalu melarikan diri bersama sebagian prajurit pengawalnya. Dalam pelarian ini, banyak prajuritnya yang kemudian terpisah-pisah karena keadaan yang terjadi, hingga sampai di wilayah Gunungkidul sekarang. Dari prajurit yang terpisah tersebut ada yang sampai di pesisir selatan, tersebut Sukoroto, Dimanoto dan Sujatmiko.
Mereka bertiga mengembara melewati hutan belantara dan pegunungan, hingga di suatu daerah mereka beristirahat sambil berteduh di bawah sebuah pohon yang disebut pohon tepus. Di sekitar pohon tersebut terdapat bunga melati yang harum semerbak membuat perasaan tiga prajurit tadi merasa nyaman dan tenang. Ada keinginan dari mereka untuk tinggal menetap di tempat itu, karena selain mereka ternyata juga telah dijumpai beberapa penduduk yang tinggal walaupun hanya beberapa orang saja. Dari ikhwal keteduhan pohon tepus inilah kemudian prajurit tersebut memberi nama tempat yang akan dijadikan tempat menetap ini sebagai tlatah TEPUS. Tempat tumbuhnya pohon tepus yang menjadi cikal bakal Kalurahan Tepus konon berada di sekitar Pertigaan Tepus saat ini.
Semua sumber yang dihubungi oleh redaksi, mengatakan bahwa ”tepus” merupakan nama sebuah pohon atau kayu. Akan tetapi sampai saat ini sudah tidak dapat ditemui lagi seperti apa bentuk kayu tepus tersebut.
“kazu tepus iku wit gedhe, ngrembuzung koyo wit ringin, injuh ngaupi seko panas srengenge, mulakno bezen keno ngge ngaso” (pohon tepus itu sebuah pohon besar seperti pohon beringin, bisa sebagai tempat berteduh dari panas matahari, bisa sebagai tempat beristirahat)
“ono sing omong jare koyo kazu besi” (ada yang mengatakan seperti kayu trembesi)
“nek wujud sing meh podho, kazu tepus iku koyo kazu songgolangit, dlujur koyo kazu dulopusuh” (kalau wujud kayu tepus itu seperti kayu songgolangit, batang lurus seperti pohon dulopusuh)
Dari kisah-kisah narasumber yang muncul di atas semua mengatakan bahwa tepus adalah jenis sebuah pohon. Tidak ada cerita lain yang tentang hal ini. Sedangkan wujud kayu tepus dapat digambarkan seperti pohon songgolangit yang bisa dicari di internet.
(BERSAMBUNG)
Komentar atas Kayu Tepus – Sejarah Kalurahan Tepus (Bagian 1)
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kapada Masyarakat Hari Kedua
- DPTR DIY dan DPTR Gunungkidul Laksanakan Koordinasi Bersama Pemkal Tepus
- Ketua PKK Kalurahan Tepus Ikuti Rakor Rutin PKK Kapanewon Tepus
- Keseruan Sesi Diskusi Dalam Kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
- Berburu Ulat Jati yang Lagi Musim
- Pertemuan Rutin PKK Padukuhan Pacungan
- Lurah dan Ketua Desa Wisata Tepus Ikuti Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kapada Masyarakat