Kalurahan Tepus

TEPUS (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Malem Riyoyo atau Malam Hari Raya adalah hari terakhir bulan Ramadhan menandai masuknya Hari Raya Idul Fitri. Di lingkungan masyarakat Kalurahan Tepus khususnya di Padukuhan Tepus I masih melaksanakan adat Pitrahan.

Dalam kegiatan ini, masyarakat berkumpul di Balai Padukuhan membawa makanan dan mereka lalu melaksanakan buka bersama. Satu hal yang unik namun penuh makna adalah adanya pengumpulan uang sekedarnya yang disebut dengan 'pitrah'. Uang yang terkumpul selanjutnya diberikan kepada para lansia atau jompo yang hidup kekurangan dengan tujuan agar mereka bisa membeli bahan makanan untuk merayakan hari raya atau riyoyo pada esok harinya. Adat ini masih dilestarikan oleh masyarakat Kalurahan Tepus khususnya seperti di Padukuhan Tepus I.

"ADAT PITRAH ITU PADA DASARNYA ADALAH KEGIATAN BERBAGI SEPERTI HALNYA SEDEKAH. WARGA TEPUS I YANG MAMPU ATAU MEMPUNYAI KEIKHLASAN MENGUMPULKAN SEJUMLAH UANG DENGAN SEKEDARNYA. SETELAH TERKUMPUL LALU DIBAGIKAN KEPADA PARA LANSIA ATAU JOMPO KURANG MAMPU, " Ujar Dukuh Tepus I yang akrab dipanggil Mas Arif.

Satu lagi khasanah budaya di Kalurahan Tepus yang menjadi kekayaan asli secara turun temurun semakin membuktikan bahwa Kalurahan Tepus memang kaya dengan budaya.