Tradisi Pasang Krapyak Menjelang Rasulan di Padukuhan Ngasem
Si J 09 Juli 2023 18:59:28 WIB
Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Sebelum melaksanakan tradisi Rasulan masyarakat Padukuhan Ngasem melakukan tradisi pasang Krapyak. Kegiatan ini adalah membersihkan area pohon, mengganti mori (kain putih) dan memasang krapyak (pagar ayu) di sekeliling pohon besar. Hal ini dilakukan setiap tahun bertujuan untuk memetri atau melestarikan peninggalan leluhur berupa pohon besar sebagai simbol pengayom (pelindung) masyarakat.
Resan berasal dari kata rekso atau ngrekso, yang artinya memperkokoh atau simbol kekuatan, pelindung dari segala marabahaya dan hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal ini bukan berarti masyarakat menyembah atau semata-mata meminta perlindungan pada pohon besar atau resan, tetapi kegiatan ini lebih kepada naluri (meneruskan) tradisi yang sudah dilakukan turun menurun dan untuk menghormati para leluhur pendahulu generasi. Dan kegiatan ini juga adalah wujud dari humbungan harmoni antara alam dan manusia.
Kontributor : Rismel
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Penyaluran PMT Lokal Tahun 2025 Sudah Memasuki Hari ke-9
- Profil Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal) Kalurahan Tepus
- PKK Padukuhan Pudak Gelar Pelatihan Pembuatan Bakso Sapi Bersama Narasumber Pengusaha Lokal
- Data Kewilayahan (Padukuhan)
- Data Kader Posyandu dan Kader KB Kalurahan Tepus Tahun 2025
- Sumber Air Cluwakan, Sebuah Karunia dari Tebing yang Belum (mampu) Dinikmati
- Mitigasi Kebencanaan : Apa yang Kita Lakukan Bila Terjadi Gempa Bumi