Filosofi Hantaran Kue Apem dan Rempeyek : Tradisi Berbagi Menjelang Hari Raya Idul Fitri
Rismel 09 April 2024 19:26:17 WIB
Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Di Kalurahan Tepus, tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari menyambut hari raya Idul Fitri adalah pembuatan makanan khas salah satunya berupa kue apem dan rempeyek. Kue apem, yang terkenal akan rasa gurih dan manisnya, merupakan kue yang dipanggang dengan menggunakan cetakan kue khas (berbentuk lingkaran padat, dan atau apabila dikukus akan dibentuk kerucut/conthong). Bahan utama kue apem adalah tepung beras dan gula Jawa, memberikan cita rasa tradisional yang khas bagi siapa pun yang menyantapnya.
Sementara itu, rempeyek, sejenis makanan ringan yang terbuat dari campuran tepung beras dan kacang tanah yang digoreng hingga renyah. Rempeyek dikenal akan kelezatan gurihnya yang sulit untuk ditolak oleh siapa pun yang mencicipinya. Kedua makanan tersebut tidak hanya diolah sebagai hidangan lezat, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kerukunan di tengah masyarakat Kalurahan Tepus.
Menariknya, dalam tradisi setempat, hantaran kue apem dan rempeyek di antara tetangga dan sanak saudara menjadi kebiasaan yang dilestarikan dari generasi ke generasi. Wujud dari berbagi dan saling menghormati antarsesama, tradisi ini bukan hanya sekadar pertukaran makanan, tetapi juga sebuah bentuk nyata dari solidaritas dan toleransi di antara anggota masyarakat.
Filosofi dari hantaran kue apem sendiri begitu mendalam. Apem, yang bermakna ampunan, menjadi simbol penting dalam proses memaafkan dan memohon maaf antara sesama tetangga maupun sanak saudara. Kue apem yang disajikan sebagai hantaran tidak hanya menggugah selera, tetapi juga hati-hati yang terbuka untuk merangkul perdamaian dan kesatuan di tengah perbedaan.
Dalam setiap pelaksanaan tradisi ini, tidak hanya kelezatan rasa kue-kue tradisional yang disajikan, namun juga kehangatan dan keakraban yang terpancar dari proses berbagi tersebut. Berbagai cerita dan kenangan yang dibangun dari pertukaran hantaran kue ini menjadi pondasi kuat bagi hubungan sosial yang erat di antara warga Kalurahan Tepus.
Menyadari pentingnya menjaga tradisi-tradisi leluhur, masyarakat Kalurahan Tepus terus menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kearifan lokal melalui pembuatan dan pemberian hantaran kue apem dan rempeyek pada hari raya Idul Fitri (09/04/2024).
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kapada Masyarakat Hari Kedua
- DPTR DIY dan DPTR Gunungkidul Laksanakan Koordinasi Bersama Pemkal Tepus
- Ketua PKK Kalurahan Tepus Ikuti Rakor Rutin PKK Kapanewon Tepus
- Keseruan Sesi Diskusi Dalam Kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
- Berburu Ulat Jati yang Lagi Musim
- Pertemuan Rutin PKK Padukuhan Pacungan
- Lurah dan Ketua Desa Wisata Tepus Ikuti Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kapada Masyarakat