Gambaran Kalurahan Dloka Pada Kirab Hari Jadi Kalurahan Tepus : Wujud Implementasi Masyarakat Budaya

Rismel 14 April 2024 21:23:24 WIB

Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Kirab budaya yang diikuti dengan antusias oleh masyarakat sebagai gambaran Kalurahan Dloka merupakan sebuah wujud implementasi dari budaya yang kaya dan beragam. Dalam acara peringatan hari jadi Kalurahan Tepus yang ke-76, kirab budaya menjadi salah satu acara puncak yang sangat dinantikan. Sejarah Kalurahan Dloka yang dulunya terdiri dari 6 Padukuhan, seperti Walangan, Kanigoro, Dongsari, Pacungan, Pudak, dan Pakel, menjadikan acara ini sebagai bentuk peringatan akan perjalanan panjang dan perkembangan bersama (14/04/2024).

Pusat pemerintahan Kalurahan Dloka yang awalnya berada di Padukuhan Dongsari kemudian dipindahkan ke Pacungan, mencerminkan perubahan dan adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Perjalanan sejarah Kalurahan Dloka sejak tahun 1890an hingga akhirnya bergabung menjadi Kalurahan Tepus yang memiliki 20 Padukuhan saat ini adalah bukti nyata akan perubahan zaman dan perkembangan wilayah tersebut.

Peserta kirab budaya turut memainkan peran-peran yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan penuh semangat. Mulai dari menggambarkan sistem pemerintahan, keberadaan lurah yang identik dengan kendaraan kuda, bregodo babat alas, gunungan hasil bumi, kelima aspek kebudayaan hingga peranan kelompok masyarakat turut diungkapkan dalam acara kirab ini. Dengan cara ini, sejarah sebelum persatuan menjadi Kalurahan Tepus dari tiga Kalurahan yang berbeda dapat dihidupkan kembali, memberikan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memahami dan belajar lebih dalam tentang asal-usul Kalurahan Tepus.

Kirab budaya bukan hanya sekadar perayaan atau acara seremonial belaka, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga, melestarikan budaya lokal, serta mengenalkan sejarah dan kearifan lokal kepada generasi muda. Dengan mengambil bagian dalam kirab budaya, generasi muda dapat menyaksikan dan memahami bagaimana nenek moyang mereka hidup dan berinteraksi dalam masyarakat, sehingga nilai-nilai luhur dan tradisi lokal dapat tetap terjaga dan dilestarikan.

Kirab budaya ini menjadi sarana edukasi yang efektif. Melalui peran-peran yang dimainkan oleh peserta, masyarakat dapat belajar tentang berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan sejarah Kalurahan Tepus. Informasi-informasi tersebut dapat disampaikan secara interaktif dan menyenangkan, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh semua kalangan. Tak kalah penting peran media sosial dalam mengabaikan setiap momen berharga pada rangkaian kirab budaya ini.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Kontak Layanan

WhatsApp : 082 325 378 233