Tradisi Nyadran Mbah Panjer : Nguri-uri Kabudayan Jawi
Rismel 21 Mei 2024 06:10:49 WIB
Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Senin Pahing, 20 Mei 2024, Tradisi Nyadran Mbah Panjer di Padukuhan Kanigoro telah menjadi bentuk nyata dari upaya nguri-uri Kabudayan Jawi, yang mengandung makna dan kekuatan spiritual bagi masyarakat setempat. Lokasi Nyadran yang berlangsung di makam Mbah Panjer, menghadirkan momentum penting dalam memperkokoh dan memperpanjang tali kebudayaan yang kental dengan nuansa Jawa.
Nguri-uri Kabudayan Jawi merupakan praktik yang mengarah pada penghormatan, penyelenggaraan, dan pelestarian kebudayaan Jawa secara utuh. Hal ini melibatkan rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya, kearifan lokal, dan tradisi-tradisi turun-temurun yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa. Dalam konteks Nyadran Mbah Panjer, nguri-uri Kabudayan Jawi menjadi wadah untuk menghargai warisan budaya yang telah diterima dari leluhur.
Tradisi Nyadran ini memiliki kaitan erat dengan makam Mbah Barat di Padukuhan Walangan, menunjukkan kekompakan antar lokasi suci tersebut dalam menjaga dan merawat tradisi nguri-uri Kabudayan Jawi. Pemerintah Kalurahan Tepus juga turut hadir dalam acara Nyadran sebagai bentuk dukungan dan keseriusan dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi lokal.
Kehadiran masyarakat yang berkumpul di makam Mbah Panjer, tidak hanya dari empat Padukuhan Dloko (Walangan, Kanigoro, Dongsari, Pacungan) tetapi juga dari kalurahan lain, menjadi bukti dari rasa persatuan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi dalam perayaan Nyadran ini. Mereka datang bersama-sama untuk memanjatkan doa sebagai rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, keberkahan yang diterima, serta keselamatan yang diberikan oleh Sang Pencipta.
Seorang juri kunci berperan penting membantu masyarakat dalam berdoa dan bersedekah melalui sarana situs makam tersebut, menciptakan ikatan spiritual antara manusia dengan leluhur dan Sang Pencipta. Rangkaian acara Nyadran ini memperlihatkan semangat kebersamaan dan kepercayaan yang kuat dalam menjaga tradisi leluhur, sekaligus memperkaya kehidupan rohani masyarakat sekitar.
Dengan adanya tradisi Nyadran Mbah Panjer yang sarat makna dan kekuatan spiritual ini, harapannya dapat menjadi landasan kuat dalam menjaga kelestarian kebudayaan Jawa dan mempererat hubungan antarwarga dalam kalurahan ini.
Atas terselenggaranya Nyadran ini juga sebagai awal agenda akan diadakannya rasulan di empat Padukuhan Dloko sektor Utara Kalurahan Tepus. Yaitu gabungan empat Padukuhan, Walangan, Kanigoro, Dongsari, Pacungan (masyarakat sekitar menyebutkan dengan blok Dloko). Rasulan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2024.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Lurah Tepus Ikuti Rakor Persiapan Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024
- SLB Puspa Melati Mengikuti Festival Budaya Pendidikan Khusus Tahun 2024
- Program Ketahanan Pangan dari TNI/Polri di Kalurahan Tepus
- Penghargaan Dukungan Partisipasi Cakupan PIN Polio Tertinggi - Jambore Kader Posyandu 2024
- Monev Pelaksanaan APBKal Tahun 2024 Kalurahan Tepus Oleh Tim Kapanewon Tepus
- Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kapada Masyarakat Hari Kedua
- DPTR DIY dan DPTR Gunungkidul Laksanakan Koordinasi Bersama Pemkal Tepus