Pawiyatan Pamong DIY Tahun 2024 Diikuti Oleh Delapan Dukuh Dari Kalurahan Tepus

Rismel 30 Mei 2024 19:37:08 WIB

Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Pawiyatan Pamong Jogja Istimewa untuk Indonesia 2024 menjadi program utama yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi DIY, yang ditujukan kepada Pamong Kalurahan se-DIY. Kegiatan ini melibatkan delapan dukuh di Kalurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, dalam upaya memperkuat peran dan fungsi pamong di tingkat lokal.

Program Pawiyatan Pamong bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para pamong kalurahan mengenai sejarah, tata kelola, dan nilai-nilai keistimewaan DIY. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari (Rabu - Jumat, 29-31 Mei 2024) yang diikuti oleh Delapan Dukuh di Kalurahan Tepus, antara lain Dukuh Trosari I, Trosari II, Blekonang III, Tepus I, Singkil, Klumpit, Pacungan, dan Pudak.

(29/05/2024) Hari pertama kegiatan di Gedung Punakawan - Ragam Kriya dimulai dengan pembukaan resmi oleh GKR Mangkubumi, memberikan sentuhan kebangsawanan Javanese di dalam acara. Pemaparan awal membahas kisah sejarah asal usul Desa di Indonesia yang dipadukan dengan Ngelmu Pamong: Kaweruh Momong Warga, menghadirkan kearifan lokal untuk menyongsong masa depan.

Selain itu, peserta Pawiyatan Pamong juga diperkenalkan dengan makna mandat dari UU Keistimewaan DIY, menyoroti esensi kekhususan dan kemandirian DIY sebagai entitas budaya dan sosial yang unik. Materi selanjutnya membahas sejarah DIY yang menjadi akar dari eksistensi dan identitas kebudayaan wilayah ini.

Agenda selanjutnya dalam Pawiyatan Pamong mencakup paparan capaian dan implementasi dari perda-is Pertanahan dan Tata Ruang, menekankan pentingnya tata kelola lahan dan ruang secara berkelanjutan. Pembahasan mengenai Tata Krama di dalam Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pura Pakualaman memberikan wawasan mendalam tentang nilai-nilai etika dan budaya yang menjadi landasan utama dalam kepemimpinan lokal.

Keterlibatan delapan dukuh dari Kalurahan Tepus menjadi langkah strategis dalam memperkokoh sinergi antara tingkat lokal dengan kebijakan pemerintah provinsi. Pawiyatan Pamong menjembatani pemahaman antara keberagaman lokal dengan visi keseluruhan DIY sebagai simbol keistimewaan budaya Indonesia.

Dengan demikian, kehadiran program Pawiyatan Pamong bukan sekadar kegiatan rutin, namun juga sebagai wadah untuk memperkukuh jati diri budaya DIY dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pemeliharaan serta pelestarian nilai-nilai tradisional.

Sebagai langkah lanjutan, diharapkan bahwa partisipasi delapan dukuh dari Kalurahan Tepus dalam Pawiyatan Pamong menjadi awal dari upaya bersama dalam menjaga kelestarian warisan budaya dan meningkatkan kualitas kepemimpinan lokal. Sinergi antara pemangku kebijakan, pamong, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengembangkan sebuah komunitas yang inklusif, mandiri, dan berdaya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Kontak Layanan

WhatsApp : 082 325 378 233