Kue Apem Tak Pernah Absen Dari Acara Syukuran dan Selametan Kematian - Tradisi Jawa Sesaji
Mas Danarta 09 Maret 2024 12:46:27 WIB
Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Di masyarakat Kalurahan Tepus, kue apem memiliki kedalaman filosofis yang menjadi simbol dari nilai-nilai kearifan lokal dan tradisi yang kaya. Kue apem adalah makanan yang mirip dengan kue pada umumnya, namun dibuat dengan cara digoreng tanpa minyak (berbentuk lingkaran padat) atau bisa juga dikukus (kue apem conthong : berbentuk kerucut). Bahan-bahan utamanya terdiri dari tepung beras, kelapa, gula Jawa, serta pengembang berupa ragi dan tape untuk memberikan rasa legit.
Kue apem memiliki makna dan simbol yang sangat penting bagi masyarakat Jawa. Dalam konteks kearifan lokal, kue apem menjadi bagian tak terpisahkan dari acara syukuran dan selametan kematian, di mana kue ini disajikan sebagai perlengkapan menu sesaji. Kehadirannya dalam sesaji merupakan simbol yang melambangkan permohonan ampun (apem) kepada Allah SWT dan juga sebagai permohonan maaf dari manusia kepada manusia. Melalui simbol makanan kue apem dalam sesaji, masyarakat menyampaikan permohonan maaf dan pengharapan agar arwah yang telah meninggal dapat diterima dengan baik di sisi Tuhan.
Lebih dari sekadar makanan, kue apem juga mengandung filosofi yang mendalam. Kehadirannya dalam sesaji tidak hanya sebagai simbol permohonan maaf, tetapi juga melambangkan keberadaan, kebersamaan, dan penghargaan terhadap leluhur serta tradisi leluhur yang kaya. Proses pembuatan kue apem sendiri juga melibatkan keakraban dan solidaritas antar anggota masyarakat, yang memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan dalam mempertahankan adat dan tradisi mereka.
Dalam aspek spiritual dan keagamaan, kue apem juga menjadi wujud dari penghargaan dan syukur masyarakat terhadap anugerah alam dan kehidupan. Dengan demikian, kue apem bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan tradisi dan kearifan lokal yang turun-temurun.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- KKN UGM Selenggarakan Lomba Anak-Anak Sambut Rasulan Padukuhan Pudak
- Minggu Sehat Ibu-Ibu Padukuhan Gembuk : Semangat Jaga Kebugaran di Musim Bediding
- Sanggar Seni Karawitan Gagat Rino di Tegalweru, Tempat Gladhen Kelompok di Tepus Wilayah Timur
- Sekilas Tentang Keluarga Sadar Hukum atau Kadarkum
- Euforia Warga Padukuhan Pudak Warnai Malam Kelima Turnamen Voli Karya Muda Cup 2025
- Jelang Kunjungan dari Dinas Pariwisata, Kampung Permainan Tradisional Trosari Terus Berbenah
- Sejarah : Mengingat 200 Tahun Perang Diponegoro (Perang Jawa)