Sejarah : Mengingat 200 Tahun Perang Diponegoro (Perang Jawa)
maz yon 26 Juli 2025 17:45:36 WIB
Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - tanggal 25 Juli 2025 kemarin merupakan tanggal pengingat terjadinya perang Diponegoro atau disebut Perang Jawa yang berlangsung pada tahun 1825 - 1830 atau 200 tahun yang lalu.
Secara umum Perang Diponegoro dilatarbelakangi oleh adanya ikut campur Belanda pada urusan kerajaan. Pihak keraton tidak berdaya akan pengaruh politik pemerintahan kolonial dan justru hidup mewah serta tidak mempedulikan rakyatnya. Selain itu, sebab khusus dari Perang Diponegoro adalah pemasangan tonggak – tonggak untuk membuat rel kereta api yang melewati makam dari leluhur Pangeran Diponegoro.
Perang Diponegoro diawali dari 20 Juli 1825, dimana istana mengutus dua bupati senior untuk memimpin pasukan Jawa – Belanda menangkap Pangeran Diponegoro dan Mangkubumi di Tegalrejo. Saat itu, Diponegoro beserta sebagian pengikutnya mampu menyelamatkan diri, namun kediamannya habis dibakar. Perang Diponegoro banyak melibatkan elemen masyarakat seperti petani hingga golongan priyayi yang menyumbangkan dana untuk Diponegoro.
Perjuangan Diponegoro dibantu oleh Kyai Mojo yang merupakan tokoh spiritual pemberontakan. Hanya butuh waktu tiga minggu untuk Pangeran Diponegoro melakukan penyerangan dan menduduki keraton Yogyakarta. Keberhasilan ini diikuti di beberapa wilayah pada tahun – tahun pertama. Pergolakan meluas ke arah timur mencapai Madiun, Magetan, Kediri, dan sekitarnya. Meluasnya pergerakan Diponegoro dianggap sebagai menggerakkan kekuatan di seluruh Jawa.
Dalam pelaksanaannya, Perang Diponegoro dilakukan melalui taktik gerilya. Puncaknya terjadi pada 1827, ketika Belanda mengerahkan 23.000 serdadu untuk melawan Diponegoro. Untuk mempersempit pergerakan Diponegoro, Belanda merancang teknik “Bentengstelsel” dengan membangun benteng – benteng di wilayah strategis di Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga Pangeran Diponegoro terjepit.
Pada tahun 1829, Kyai Mojo ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan Alibasah Sentot Prawirodijo. Pada tanggal 21 September 1829, Belanda membuat sayembara hadiah 50.000 gulden bagi siapa saja yang dapat menangkap Diponegoro dalam keadaan hidup atau mati. Pdaa tanggal 16 Februari 1830, melihat keadaannya yang melemah, Pangeran Diponegoro setuju untuk bertemu dengan utusan Jenderal de Kock, Kolonel Baptist Cleerens. Pertemuan dilakukan beberapa kali dengan Jendeal de Kock untuk mengadakan gencatan senjata.
Mata – mata dari Belanda melihat bahwa Diponegoro bersikeras mendapatkan pengakuan sebagai sultan Jawa di bagian selatan. Pada 25 Maret 1830, pasukan Belanda disiapkan untuk penangkapan Diponegoro. Pada akhirnya 28 Maret 1830, Jenderal de Kock mampu menjepit pasukan Diponegoro dan Diponegoro mau menyerahkan diri. Penyerahan Diponegoro menjadi akhir dari Perang Diponegoro. Setelah ditangkap, Diponegoro diasingkan di Gedung Karesidenan Semarang di Ungaran dan dibawa ke Batavia pada 11 April 1830, kemudian dipindahkan ke Manado pada 30 April 1830 serta tiba di Benteng Nieuw Amsterdam pada 3 Mei 1830. Pada tahun 1834, Pangeran Diponegoro dipindahkan ke Makassar dan wafat di Benteng Rotterdam pada 8 Januari 1855.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Euforia Warga Padukuhan Pudak Warnai Malam Kelima Turnamen Voli Karya Muda Cup 2025
- Jelang Kunjungan dari Dinas Pariwisata, Kampung Permainan Tradisional Trosari Terus Berbenah
- Sejarah : Mengingat 200 Tahun Perang Diponegoro (Perang Jawa)
- Putra Putri Saking Kalurahan Tepus Pikantuk Kajuwaran Wonten ing Tetandhingan Kundha Kabudayan
- Tiga Putra Putri Kalurahan Tepus Mendapatkan Kejuaraan dalam Lomba yang Digelar Dinas Kebudayaan
- Kelompok Seni Ketoprak Joko Tarub Padukuhan Pudak Gelar Latihan Sambut Bersih Dusun 2025
- Hari Terakhir Sekolah Lapangan Tematik Bahas Rencana Musim Tanam dan Teknik Pengubinan