Sejarah dan Makna Umbul-umbul Podhang Ngisep Sari
maz_yon 07 Agustus 2025 19:33:36 WIB
Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Umbul-umbul Podang Ngisep Sari itu awalnya diberikan oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai tanda berupa dwaja untuk kekuatan pasukan di masing-masing kabupaten. Dalam rangka koordinasi pasukan antarkeraton di Jogjakarta dulu masing-masing kabupaten diberikan penanda dalam bentuk dwaja, seperti bendera.
Pada saat Pangeran Diponegoro memimpin perang Jawa, beliau memerintahkan tiap kesatuan pasukan abdi dalem di 4 (empat) penjuru mata angin untuk mempergunakan klebet atau umbul-umbul dengan warna berbeda yang dinamai dengan pralambang dari alam.
Maka lahirlah Panji Provinsi Budi Wadu Praja, Panji Kota Yogyakarta Bangun Tolak, Panji Bantul Pandan Binetot, Panji Kulon Progo Pare Anom, Panji Gunung Kidul Podhang Ngisep Sari, dan Panji Sleman Mega Ngampak.
Untuk wilayah timur laut yang kini dikenal sebagai Gunungkidul, abdi dalem menggunakan klebet atau umbul-umbul merah kuning. Merah mencerminkan tanah Gunungkidul, sedangkan kuning melambangkan Gunungkidul sebagai penghasil madu tawon.
Ketika pasukan menuruni lereng pegunungan, kibaran klebet atau umbul-umbul laksana gerombolan burung berwarna kuning yang terbang beriringan sehingga disebut Panji Podang Ngisep Sari.
Selain indah, klebet sekaligus mengajarkan kearifan terhadap alam. Secara harfiah, arti dari kata Podang sendiri merupakan burung Kepodang yang berwarna kuning. Sedangkan ngisep sari dapat diartikan sebagai menghisap madu yang berwarna merah. Jadi Podang Ngisep Sari adalah burung Kepodang yang menghisap sari madu. Ini menjadi representasi dari tujuan masyarakat Gunungkidul untuk mencapai kesejahteraan, namun tetap saling menghargai satu sama lain.
Sebelum berbentuk umbul-umbul yang berwarna kuning dan merah memanjang, dulunya Podang Ngisep Sari berbentuk bendera kotak dengan warna merahnya bulat di tengah dan bagian pinggirnya kuning. Panji ini dipergunakan sebagai klebet atau umbul-umbul oleh pasukan Nyutro dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Podhang ngisep sari untuk Prajurit Nyutra, berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar kuning, di tengahnya adalah lingkaran dengan warna merah.
Di Gunungkidul diberikan bendera segi empat kuning kemudian di tengahnya ada bunderan merah. Disimbolkan sebagai nama Podang Ngisep Sari.
Pada perkembangan zaman, bendera tersebut kemudian diubah menjadi umbul-umbul. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan sosialisasi kepada masyarakat bahwa umbul-umbul tersebut sebagai simbol kebanggaan Gunungkidul. Untuk bisa tersosialisasi dengan baik bahwa ini adalah simbol kebanggaan Gunungkidul, maka diubah bentuk.
Di mana umbul-umbul Podang Ngisep Sari berdiri, di sanalah wilayah Gunungkidul. "Di mana Podang Ngisep Sari terpasang, di sana wilayah Gunungkidul,"
Umbul-umbul Podhang Ngisep Sari dipasang pada saat perayaan hari besar atau acara seperti rasulan.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Logo Hari Jadi Gunungkidul ke-195
- Surat Sekretariat Daerah tentang Peringatan Hari Jadi ke-195 Kabupaten Gunungkidul
- Kalurahan Tepus Ikuti Sosialisasi Program SAKA JATI dari Inspektorat Daerah Gunungkidul
- Lurah Tepus Gelar Rakor Internal Bahas Persiapan Malam Tirakatan Hari Jadi Gunungkidul ke-195
- Sosialisasi Pengisian Lowongan Pegawai BUMDESMA Mekarsari Tepus LKD Berlangsung di Kalurahan Tepus
- Kalurahan Tepus Ikuti Rakor Percepatan Realisasi BKK Dais 2025 di Paniradya
- Lurah Tepus Hadiri Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Shooting Film Don’t Panic