Harimau Jawa: Jejak yang Hilang dan Upaya BRIN Mengungkap Misterinya
maz_yon 08 Agustus 2025 21:48:36 WIB
Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) adalah salah satu satwa endemik Indonesia yang dinyatakan punah pada tahun 1980-an. Namun, hingga kini, misteri keberadaannya masih menjadi bahan penelitian dan perdebatan di kalangan ilmuwan. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut aktif meneliti jejak Harimau Jawa untuk mengonfirmasi statusnya serta mempelajari potensi kelestariannya di alam liar.
Sejarah Kepunahan Harimau Jawa
Harimau Jawa pernah menjadi predator puncak di ekosistem Pulau Jawa. Namun, akibat perburuan liar, hilangnya habitat akibat alih fungsi lahan, dan konflik dengan manusia, populasi mereka menyusut drastis. Catatan terakhir tentang keberadaan Harimau Jawa berasal dari Taman Nasional Meru Betiri (Jawa Timur) pada tahun 1976. Pada 1980-an, International Union for Conservation of Nature (IUCN) resmi menyatakan spesies ini punah.
BRIN dan Penelitian Terkini
Meski dinyatakan punah, laporan penampakan Harimau Jawa masih sering muncul dari masyarakat sekitar hutan Jawa. BRIN, melalui Pusat Riset Biologi dan Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, melakukan sejumlah penelitian untuk mengonfirmasi klaim tersebut. Beberapa metode yang digunakan meliputi:
-
Analisis DNA dari Spesimen Tua
BRIN meneliti sampel DNA dari kulit, tulang, dan rambut Harimau Jawa yang tersimpan di museum dan koleksi ilmiah. Tujuannya adalah membandingkannya dengan DNA harimau Sumatera atau spesies lain untuk memastikan keunikan genetiknya. -
Pemantauan Kamera Trap
Beberapa ekspedisi dilakukan di kawasan hutan Jawa yang diduga menjadi habitat terakhir Harimau Jawa. Kamera sensor gerak dipasang untuk menangkap bukti visual, meski hingga kini belum ada hasil yang konklusif. -
Studi Ekologi dan Habitat
BRIN juga meneliti perubahan habitat di Jawa untuk menilai apakah masih ada ruang yang memungkinkan bagi Harimau Jawa bertahan. Sayangnya, fragmentasi hutan dan tekanan manusia membuat kemungkinan ini sangat kecil.
Harapan dan Tantangan
Jika pun Harimau Jawa benar-benar punah, penelitian BRIN tetap penting untuk:
-
Konservasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang juga terancam.
-
Pelajaran bagi perlindungan satwa kritis seperti Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas).
-
Pengembangan teknologi pemantauan satwa liar berbasis AI dan genetika.
Harimau Jawa mungkin telah menjadi legenda, tetapi upaya BRIN dan ilmuwan Indonesia dalam menelitinya membuka wawasan baru tentang keanekaragaman hayati dan pentingnya konservasi. Meski harapan menemukannya hidup sangat kecil, semangat untuk melestarikan alam Jawa tetap harus menyala.
Artikel ini ditulis berdasarkan penelitian BRIN dan sumber ilmiah terpercaya. Ingin tahu lebih dalam? Kunjungi laman resmi BRIN untuk publikasi terbaru tentang satwa langka Indonesia.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Penyaluran BLT DD Bulan Agustus 2025 Kalurahan Tepus
- Pemerintah Kalurahan Tepus Gelar Kegiatan Jumat Bersih
- Panitia HUT RI Kalurahan Tepus Gelar Sosialisasi ke 20 Padukuhan
- Pembangunan Jalan Usaha Tani Cingkrang-Pudak Dimulai
- Harimau Jawa: Jejak yang Hilang dan Upaya BRIN Mengungkap Misterinya
- BRIN Gelar Penelitian Keberadaan Harimau Jawa di Kalurahan Tepus
- Penarikan Mahasiswa KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2025 di Kalurahan Tepus