Ketentuan dan Larangan Memakai Pakaian Jawa Gagrak Ngayogyakarta di hari Tertentu
maz_yon 10 Agustus 2025 16:15:04 WIB
Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Pakaian Adat Jawa gaya Yogyakarta disebut juga Gagrak Ngayogyakarta. penggunaan Pakaian Dinas Tradisional Gagrak Ngayogyakarta bagi pegawai Pemerintah di wilayah Yogyakarta di tetapkan dalam Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 87 Tahun 2014 tentang Penggunaan Pakaian Tradisional Jawa Yogyakarta Bagi Pegawai Pada Hari Tertentu di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 dalam Peraturan Gubernur tersebut penggunaan Pakaian Dinas Tradisional Gagrak Ngayogyakarta adalah sebagai berikut :
Pegawai laki-laki :
1. baju surjan (takwa) bahan dasar lurik dengan corak selain yang digunakan abdi dalem atau warna polos;
2. blangkon gaya yogyakarta batik cap atau tulis ;
3. kain atau jarik batik yang diwiru biasa dan berlatar warna ireng (hitam) atau putih;
4. Lonthong atau sabuk bahan satin polos;
5. kamus atau epek;
6. memakai keris atau dhuwung; dan
7. memakai selop/cenela.
Pegawai perempuan :
1. baju kebaya tangkepan dengan bahan dasar lurik atau warna polos;
2. kain atau jarik batik yang diwiru biasa dan berlatar warna ireng atau putih;
3. menggunakan gelung tekuk tanpa asesoris atau jilbab bagi muslimah; dan
4. memakai selop atau cenela.
Selain itu juga diatur Larangan (awisan) penggunaan Pakaian Tradisional sebagai berikut :
Pegawai Laki-Laki
- baju surjan motif kembang atau surjan sembagi;
- semua jenis kain atau jarik kebesaran yang dipakai Sultan/Gusti Kanjeng Ratu dan Adipati/Gusti Kanjeng Bendara serta Pangeran berdasarkan dhawuh dalem;
- Lonthong atau sabuk cinde; dan
- Kamus atau epek bahan dari bludru dibludir dengan gim/benang emas.
Pegawai Perempuan
- baju kebaya tangkepan bludiran; dan
- semua jenis kain atau jarik kebesaran yang dipakai Sultan/Adipati/Gusti Kanjeng Ratu dan Adipati/Gusti Kanjeng Bendara.
Ketentuan Penggunaan Pakaian Dinas Tradisional Gagrak Ngayogyakarta dikecualikan bagi pegawai yang melaksanakan tugas operasional di lapangan yang tidak memungkinkan menggunakan Pakaian Dinas Tradisional Ngayogyakarta dan akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala SKPD/Unit Kerja masing-masing.
Dokumen Lampiran : Pergub DIY No.87 Tahun 2014 ttg Penggunaan Pakaian Tradisional Jawa Yogyakarta Bagi Pegawai Pada Hari Tertentu Di Daerah Istimewa Yogyakarta
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Penyaluran Subsidi Pulsa dan Pertemuan Rutin KIM Kalurahan Tepus
- Apel Rutin Pamong Kalurahan Tepus: Lurah Sampaikan Agenda Menyongsong HUT RI ke-80
- Proklamasi Fun Game Kapanewon Tepus 2025: Rajawali Semanu Menang atas Paminpus Tepus
- Tosan Aji : Salah Satu Warisan Budaya Bernilai Tinggi di Padukuhan Pudak
- Ketentuan dan Larangan Memakai Pakaian Jawa Gagrak Ngayogyakarta di hari Tertentu
- Surat Edaran Pemda DIY Nomor : 800.1.12.5/8959 tentang Penggunaan Pakaian Jawa Tahun 2025
- Efek Kemarau Mulai Terasa, Warga Empat Padukuhan Mulai Beli Air Tangki