Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 : Memaknai Semangat Sumpah Pemuda di Era Digital

maz_yon 28 Oktober 2025 17:32:28 WIB

Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Makna Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 seharusnya terus diperbarui agar bisa sesuai dengan perkembangan zaman. M. Yamin, Amir Sjarifuddin, Sugondo Djojopuspito, WR Soepratman, Johanes Leimana, dan pemuda lainnya berhasil memberikan pondasi yang kuat bagi generasi-generasi muda Indonesia. Mereka menanamkan semangat kesatuan, kebanggaan, serta keutuhan dalam Sumpah Pemuda.

Sebagai generasi penerus, kita tidak bisa menghilangkan nilai-nilai positif dari semangat Sumpah Pemuda tersebut. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita memahami makna Sumpah Pemuda agar dapat memelihara serta meneruskan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Filosofi dan makna di balik Hari Sumpah Pemuda sangatlah mendalam, berakar pada semangat persatuan dan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Lahir dari Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928, Sumpah Pemuda adalah kristalisasi kesadaran kolektif para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang di Nusantara bahwa mereka adalah satu bangsa, bertanah air satu, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu Indonesia. Filosofi utamanya adalah persatuan dalam keberagaman (Bhinneka Tunggal Ika), menanggalkan identitas kedaerahan demi identitas nasional yang lebih besar. Maknanya bukan hanya sekadar ikrar, melainkan manifestasi tekad untuk merdeka dan fondasi kokoh yang mengikat seluruh elemen bangsa, menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah cita-cita bersama yang harus diperjuangkan tanpa memandang sekat primordial.

Semangat Sumpah Pemuda adalah warisan nilai yang harus terus menyala di hati generasi penerus. Di masa kini, makna ikrar tersebut bertransformasi menjadi tanggung jawab untuk memajukan bangsa di berbagai bidang. Pemuda dan pemudi Indonesia saat ini adalah agen perubahan yang memiliki akses tak terbatas terhadap informasi dan teknologi . Mereka diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai persatuan dengan cara yang relevan, seperti menjunjung tinggi toleransi, melawan hoaks dan perpecahan, serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan. Sumpah Pemuda mengingatkan bahwa energi muda adalah kekuatan pendorong utama kemajuan, yang harus diwujudkan melalui karya nyata, inovasi, dan integritas. (mzn)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung