Tradisi Tahlilan dan Yasinan 7 Hari, 40 Hari, 100 Hari, 1000 Hari

Si J 05 September 2024 19:45:08 WIB

Tepus (desatepus.gunungkidulkab.go.id) - Tahlilan dan Yasinan adalah tradisi Islam yang dilakukan untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Tradisi tahlilan dan Yasinan biasanya dilakukan pada malam pertama setelah seseorang meninggal dunia dan pada malam-malam tertentu setelah itu, seperti pada hari ke-7, hari ke-40, hari ke-100, dan hari ke-1000 setelah kematian. Biasa disebut dengan istilah mitung ndino, matangpuluh, nyatus, dan nyewu.

Pada malam pertama sampai malam ke tujuh, tahlilan dan Yasinan biasanya dihadiri oleh keluarga dan tetangga yang berkumpul di rumah almarhum. Selama acara tahlilan dan Yasinan, biasanya dibacakan doa-doa dan ayat-ayat Al-Quran untuk memohon ampun dan rahmat Allah SWT. Selain itu, tahlilan juga sering diisi dengan pembacaan sholawat dan dzikir untuk menguatkan iman dan mendekatkan diri pada Allah.

Pada hari ke-7 setelah kematian, tahlilan dan Yasinan biasanya dilakukan kembali dengan tujuan untuk memberikan penghormatan terakhir dan memperkuat iman keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, tahlilan hari ke-7 juga dianggap sebagai hari yang penting dalam mempersiapkan almarhum untuk menghadap kepada Allah SWT.

Seperti Hari ini Kamis, 05 September 2024 yang dilakukan oleh salah satu warga di Padukuhan Pudak yaitu dirumah Bapak Giyanto melaksanakan acara mitung dino Alm Wasikem yang berada di RT 04.

Pada hari ke-40 setelah kematian, tahlilan dan Yasinan biasanya dilakukan lagi untuk menandai berakhirnya masa berkabung yang dianggap sebagai waktu yang paling berat bagi keluarga yang ditinggalkan.

Pada hari ke-100 setelah kematian, tahlilan dan Yasinan kembali dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir dan untuk mengenang almarhum. Pada hari ini, keluarga biasanya mengumpulkan orang-orang yang terkait dengan almarhum untuk melakukan tahlilan bersama-sama.

Sedangkan pada hari ke-1000 setelah kematian, tahlilan dan Yasinan biasanya dilakukan oleh keturunan atau keluarga terdekat yang masih hidup sebagai bentuk penghormatan dan pengenangan terhadap almarhum.

Di antara nyatus dan nyewu biasanya juga dilakukan tahlilan dan Yasinan mendhak pisan dan mendhak pindho yakni peringatan setahun kematian dan dua tahun kematian.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Kontak Layanan

WhatsApp : 082 325 378 233